![]() |
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Asahan diduga melakukan kutipan 7ang pembangunan. |
Metro7news.com|Asahan - Masyarakat Aek Loba Pekan, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan merasa keberatan dengan diberlakukannya pungutan uang pembangunan bagi siswa-siswi tahun ajaran baru oleh Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Asahan.
Sebagaimana keterangan dari sumber yang enggan disebutkan namanya, kepada media mengatakan, bagi siswa-siswi baru yang masuk tahun ajaran (TA) 2025-2026 dikenakan uang pembangunan oleh Kepala MIN 4 Asahan.
Hal itupun membuat wali murid yang menyekolahkan anaknya di Madrasah tersebut merasa keberatan.
"Yang kami tau, sekolah negeri semuanya gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Soalnya sekolah sudah diberi dana BOS oleh pemerintah. Kenapa harus ada pungutan uang pembangunan. Apakah dana BOS selama ini tidak digunakan sebaik mungkin, hingga mereka harus mengadakan pungutan," ucap sumber geram.
Lebih lanjut sumber menyebutkan, untuk tahun ajaran baru ini, MIN 4 Asahan yang terletak di Kecamatan Aek Kuasan itu menerima murid baru sebanyak lima rombongan belajar (Rombel) atau lima kelas siswa. Jika dalam 5 kelas tersebut rata-rata ada 30 orang siswa, maka jumlah total siswa baru ada 150 orang.
Sumber juga meminta agar media dapat menyampaikan hal ini ke masyarakat luas, dengan tujuan agar aparat penegak hukum (APH) dapat melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.
"Ada 150 siswa yang masuk dalam tahun ajaran baru kemarin. Kami meminta agar APH di Asahan, khususnya Kemenag Asahan dapat melakukan penyelidikan. Kemana uang yang katanya untuk biaya pembangunan itu akan disalurkan," tutupnya.
Mengenai hal itu, wartawan pun melakukan konfirmasi kepada Kepala MIN 4 Asahan, Fitri Yanti Nainggolan melalui pesan di aplikasi WhatsAppnya, Rabu (16/07/2025).
Namun, hingga berita ini dimuat, Fitri Yanti sang Kepala Madrasah itu pun enggan memberi tanggapan dan komentarnya.
(dt)