![]() |
Aktivitas pedagang di Pasar eks Bioskop Tapanuli Panyabungan, Kamis (17/07/2025). |
Metro7news.com|Madina - Indonesia Youth Epicentrum (IYE) menyatakan keprihatinan atas ketidakpastian status Pasar Eks Bioskop Tapanuli di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Ketidakjelasan itu dinilai sangat rentan berdampak buruk bagi para pedagang, baik yang menempati kios maupun berjualan di emperan pasar.
Ketua IYE Madina, Farhan Donganta mempertanyakan dasar hukum yang digunakan dalam pengelolaan pasar tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, khususnya Disperindag.
"Status pasar adalah penentu utama nasib pedagang. Mereka membayar sewa, tetapi atas dasar peraturan apa. Dinas Perdagangan Mandailing Natal hingga saat ini belum memberikan kejelasan rujukan regulasinya," tegas Farhan, Kamis (17/07/2025).
Donganta selaku Ketua IYE Madina, menyatakan, tata kelola yang belum jelas ini akan berpotensi menimbulkan ketidakstabilan harga sewa dan mengakibatkan nasib para pedagang terombang-ambing.
Karena status pasar harus segera ditetapkan demi memberikan kepastian hukum dan menjamin keberlangsungan transaksi ekonomi para pedagang.
Tak hanya persoalan status, IYE Madina juga menyoroti isu pengelolaan lingkungan hidup di Pasar Eks Bioskop Tapanuli. Sebagai lokasi yang rentan menghasilkan sampah baru, baik plastik maupun non-plastik, dan mengingat letaknya yang berdekatan dengan Sungai Aek Mata.
Sementara, pengelolaan sampah yang tidak memadai berpotensi besar menimbulkan pencemaran lingkungan.
"Bagaimana pengelolaan lingkungan hidup di sana. Jika pengelolaannya sama tidak jelasnya dengan status pasarnya, dampak lingkungan seperti pencemaran sungai dan gangguan kenyamanan pasti akan terjadi," tanya Farhan.
Dia menekankan, bahwa penataan lingkungan ini perlu dibarengi dengan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar, dan mempertanyakan langkah konkret Pemkab Madina untuk menangani kedua aspek ini.
IYE Madina juga mengingatkan Pemkab Madina untuk mempertimbangkan secara matang dampak sosial-ekonomi dari penetapan status pasar nantinya, khususnya terkait potensi kecemburuan sosial.
"Perlu diperhatikan apakah penetapan status pasar yang dibarengi dengan harga sewa lokasi di Pasar Eks Bioskop Tapanuli akan berdampak buruk terhadap pedagang di Pasar Baru Panyabungan. Jika harga sewanya jauh lebih murah, ini bisa memicu masalah baru," pungkas Farhan.
(MSU)