Usai Kehadiran Teror dan Intimidasi, Rumah Dilalap Api

 



 

Usai Kehadiran Teror dan Intimidasi, Rumah Dilalap Api

Selasa, 22 Juli 2025

Setelah beberapa hari sebelumnya ada Beko yang memasuki pemukiman warga Pasar XII Dusun XVIII, terlihat beberapa rumah dilalap api, Selasa, (22/07/2025). 

Metro7news.com|Percut Sei Tuan - Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan mencekam, sedikitnya 3 rumah warga di Jalan Pasar XII Dusun XVIII Desa Bandar Klippa dibakar OTK, Selasa,(22/07/2025). 


Api melahap dengan cepat, bangunan semi permanen yang sedang ditinggalkan pemiliknya, sementara angin kencang ditambah cuaca panas seolah menginginkan bangunan-bangunan yang terkesan kumuh dengan salah seorang pemiliknya bernama Marbun segera sirna dari pandangan mata. 


"Api sepertinya berasal dari bahagian belakang (kebun), makanya habis bahagian rumah hingga kedepan," ucap seorang perempuan dari video viral yang diterima wartawan. Seraya menginformasikan para pemilik rumah seperti tengah ke tempat pihak yang akan melakukan pembayaran untuk rumah yang terbakar itu. 


Ketua DPC GRIB Deli Serdang Sugiono  yang akrab dipanggil No Pentul.

Dari penelusuran wartawan dilapangan kepada beberapa warga disekitar lokasi kebakaran diperoleh informasi, jika warga sepertinya sudah tidak diinginkan lagi  keberadaannya di lokasi tersebut.


Indikasinya dari adanya surat Kasatpol PP Deli Serdang rentang 28 Mei-10 Juli agar warga segera mengurus izin rumah tempat tinggal (RTT), yang menurut Satpol PP dapat diurus hanya dalam tempo 1 hari, atau akan dibongkar karena tidak memiliki PBG. 


Kemudian adanya perusakan tanaman dan bangunan dengan alat berat berupa beko yang diperintahkan oleh AT yang mengaku utusan PT NDP. 


Belum lagi adanya konflik penggantian kepada warga yang nilainya tidak sama (standar tiap rumahtangga), dan pembayaran yang salah sasaran. Dimana pembayaran dilakukan kepada mereka yang mengaku sebagai penghuni rumah, tapi nyatanya adalah yang tidak berhak. 


GRIB Deliserdang Prihatin


DPC GRIB Deli Serdang yang merasa prihatin terjadinya aksi pembakaran dipimpin Ketua DPC Sugiono (No Pentul) langsung meninjau lokasi, dan bersilaturahmi dengan warga yang terus dilanda kekhawatiran terhadap kondisi terakhir yang mencekam. 


No Pentul berharap agar seluruh pihak mengedepankan etika dan musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan pertanahan. Jangan sampai aksi bar-bar dan kekerasan menjadi tontonan, dan citra negatif bagi publik, seolah tidak ada APH (polisi, jaksa, hakim, pengacara di Deli Serdang).


"Sudah cukuplah hanya dimasa lalu soal penyelesaian tanah di Deli Serdang sampai harus berdarah-darah. Dimasa ini baiknya,  apakah pengembang ataupun warga duduk bersama, transparan, hingga ada titik temu serta tidak ada yang dirugikan," ujar No Pentul.  


(Fitri)