Metro7news.com| Aceh Timur - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 06 IAIN Langsa kembali menghadirkan inovasi dalam mendukung perekonomian masyarakat desa. Kali ini, mereka melakukan program re-branding terhadap UMKM Pulot Ijo milik masyarakat serta UMKM Teh Hijau yang diproduksi oleh warga Desa Beusa Seberang.
UMKM Pulot Ijo, jajanan tradisional khas Aceh, selama ini dikenal masyarakat luas karena dijual di sepanjang jalan Medan – Banda Aceh. Dengan sentuhan re-branding dari mahasiswa KKN, pulot ijo kini dikemas lebih menarik dan diberi label agar lebih mudah dikenali oleh konsumen luar daerah.
Ibu Siti Halimah, selaku pemilik usaha Pulot Ijo, menceritakan asal-usul jajanan khas ini.
“Pulot ijo ini sebenarnya berasal dari resep turun-temurun keluarga kami. Sejak dulu, nenek saya sering membuatnya untuk acara kenduri dan hajatan di kampung. Warna hijaunya dari daun pandan, bukan pewarna buatan, jadi selain harum juga aman dimakan,” ujarnya.
Awalnya, pulot ijo hanya dibuat untuk kebutuhan rumah tangga dan acara adat, namun karena banyak yang menyukai rasanya, akhirnya dijual secara umum.
“Dulu
hanya untuk orang kampung saja, tapi lama-lama banyak orang dari luar daerah
yang mencari. Dari situlah saya mulai berjualan di pinggir jalan supaya lebih
mudah ditemukan pembeli,” tambah Ibu Siti Halimah.
Menurutnya,
Pulot Ijo bukan sekadar jajanan, tapi juga bagian dari identitas kuliner Beusa
Seberang.
“Saya ingin orang-orang tahu kalau desa kita punya makanan khas yang enak dan punya nilai tradisi. Jadi, pulot ijo ini bukan hanya soal rasa, tapi juga cerita dan budaya,” jelasnya.
Sementara itu, UMKM Teh Hijau, yang dibuat oleh warga desa dan dijual di sekolah-sekolah dengan harga terjangkau Rp1.000 per gelas, juga mendapatkan sentuhan baru berupa desain logo sederhana, kemasan yang lebih rapi, serta strategi promosi agar semakin diminati oleh pelajar.
Nurul
Hafizah, selaku pembuat UMKM Teh Hijau, juga memberikan tanggapan positif.
“Teh
hijau ini memang kami jual murah di sekolah-sekolah agar anak-anak bisa
menikmatinya. Dengan adanya bimbingan mahasiswa KKN, usaha kami jadi terlihat
lebih profesional dan mudah dipasarkan,” ujarnya.
Ketua
KKN 06 IAIN Langsa, Pratama Aditya, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan
bentuk nyata dukungan mahasiswa terhadap ekonomi kerakyatan.
“Kami
ingin UMKM desa ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang. Re-branding
ini diharapkan bisa membantu produk lokal memiliki daya saing lebih baik,
sekaligus memberi semangat kepada pelaku usaha kecil di Beusa Seberang,”
ucapnya.
Dengan adanya program ini, mahasiswa KKN 06 berharap UMKM lokal dapat terus berkembang, memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat, sekaligus melestarikan cita rasa khas daerah. (adt/dn)