Tidak Ada Empati, Gara-gara Ubi Oknum Kepsek Nekat Bakar Hidup-hidup Warga -->

Tidak Ada Empati, Gara-gara Ubi Oknum Kepsek Nekat Bakar Hidup-hidup Warga

Rabu, 13 Agustus 2025

Feri Andika korban pembakaran oleh ASN di Deli Serdang. (Ist).

Metro7news.com|Percut Sei Tuan - Akhirnya Polsek Medan Tembung menangkap pelaku pembakaran warga Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, yang merupakan seorang ASN  menjabat kepala sekolah (Kepsek) di salah satu sekolah di Kecamatan Percut Sei Tuan berinisial HR, sekaligus sebagai Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S).


Penangkapan HR tersebut dipimpin langsung oleh Panit Opsnal Polsek Medan Tembung, Ipda Hendrawan Bakti, Rabu (13/08/2025) sekira pukul 10.00 WIB.


Hal ini menindaklanjuti dari laporan korban Peri Andika (18) warga Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan pada tanggal 8 Agustus 2024 lalu.


Selain HR, ada seorang pelaku dari Brimob berinisial EH yang bertugas di Binjai dan sepuluh orang lainnya diduga juga terlibat dalam hal ini. 


Menurut keterangan yang dihimpun wartawan, kejadian penyiksaan sadis yang tidak mempunyai empati ini dialami Feri Andika dan temannya, Jefri karena mereka ketahuan mencuri ubi sebanyak dua goni di lahan garapan milik Kelompok Tani Dolok Sipiogot di Tambak Rejo, Desa Bandar Klippa, Percut Sei Tuan, pada tanggal 6 Agustus 2025 lalu.


Saat dikonfirmasi, Kapolsek Medan Tembung, AKP Ras Meja Tarigan melalui Panit Opsnal, Ipda Hendarawan Bakti, tidak mau berkomentar banyak.


"Benar ada penangkapan seorang oknum ASN Pemkab Deli Serdang pagi ini, sekira pukul 10.00 WIB tadi, di suatu tempat," ujarnya tanpa memberitahukan lokasi penangkapnnya. Kini pelaku masih dalam pemeriksaan secara intensif untuk dilakukan pengembangan," pungkasnya singkat lalu meninggalkan awak media.


Kronologis Kejadian

Pada 6 Agustus 2025 sekira pukul 05.00 WIB, Peri Andika bersama Jefri dengan menumpangi sepeda motor ketahuan telah melakukan pencurian dua karung ubi di lahan garapan yang diduga milik kelompok terlapor, juga lahan milik oknum Brimob. 


Naas bagi Feri Andika dan temannya Jefri, karena aksi pencurian itu diketahui, mereka lari dan meninggalkan hasil curiannya itu berupa ubi dua karung di lahan tersebut beserta sepeda motor rencananya untuk membawa hasil curian mereka itu.


Kemudian pada sore hari, Peri Andika dan Jefri berniat meminta maaf sekaligus menggambil sepeda motor milik mereka yang tertinggal di lahan garapan tersebut.


Singkat cerita, sesampai di lokasi sudah banyak orang, lalu Peri Andika dipisahkan dengan Jefri, dan di intimidasi. Peri Andika dipukuli secara beramai-ramai dan ditodong kan senjata api jenis pistol yang diduga milik oknum Brimob yang bertugas di Binjai tersebut. 


Kemudian, Peri Andika badannya disiram Bensin lalu dibakar hidup-hidup, diduga dilakukan oleh HR. Dan Peri Andika meminta tolong, dan membuka baju yang dipakainya.


"Untung tuhan masih memberikan kami hidup dan api bisa saya padamkan. Pada waktu menyiramkan Bensin ke badan saya, orang itu kelihatan tidak punya empati dan rasa kasihan kepada saya. Pelaku seperti kerasukan setan tanpa memikiri dampaknya," ungkap Peri Andika kepada wartawan sembari memperlihatkan luka bakar di badannya.

 

(fin)