| Sekjen Gerakan Semesta Rakyat Indonesia (GSRI), Baru Bondar Purba. (foto : Istimewa) |
Metro7news.com, Medan - Insiden "jewer" yang terjadi dalam pemberian bonus buat atlit PON Sumut beberapa waktu lalu, dimana Gubsu Edy Rahmayadi terlihat seperti menjewer Pelatih Biliar Khairul Aritonang, makin memanas. Apalagi setelah Pelatih Biliar Khoirudin Aritonang atau Choki melaporkan hal yang dianggapnya mempermalukan dirinya dimuka umum itu, ke Polda Sumatera Utara.
Berbagai komentarpun datang baik yang pro atau kontra, dari berbagai kalangan; seperti aktifis, ormas dan OKP, hingga mantan terpidana korupsi.
Ketegangan semakin tinggi, menyusul pernyataan Junirwan Kurnia diberbagai media lokal dan nasional sebagai kuasa hukum dan Advokat Gubsu Edy Rahmayadi, yang berencana melaporkan balik sang pelatih Khairul alias Choki. Terkait ucapan sang pelatih yang terkesan menghujat (memaki), Edy Rahmayadi lewat ucapan Gubernur "Jahanam"
Menanggapi hal itu Sekretaris Jendral Gerakan Semesta Rakyat Indonesia, Baru Bondar Purba mengatakan mendukung Gubsu Edy Rahmayadi melakukan laporan balik kepada oknum pelatih.
"Sebagai pribadi masyarakat Sumut saya mendukung Om Edy Rahmayadi melapor balik, seperti yang disampaikan lewat kuasa hukum Junirwan Kurnia kepada kawan-kawan media,"ujar Batu Bondar Purba.
Ucapan Junirwan Kurnia mewakili kliennya Gubsu Edy Rahmayadi sebut Batu Bondar Purba, patut didukung dan diapresiasi. Hingga nantinya dalam sidang peradilan yang terbuka untuk umum, publik dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi saat pemberian bonus atlit itu.
"Kita dukung agar Pak Junirwan Kurnia segera melapor balik, agar jelas titik terang perkara,"sebut Batu Bondar Purba.
Batu Bondar menyebutkan Junirwan Kurnia sebagai Advokat dan Pengacara Kondang di Sumatera Utara, tentunya tidak sulit membuktikan dihadapan majelis, jika kliennya Gubsu Edy Rahmayadi tidak menjewer sang pelatih, dan hanya memegang (menyentuh,membelai, red), sebagai tanda sayang seorang pembina kepada pelatihnya.
Juga sebagai seorang advokat yang sangat senior di bidangnya, tentunya bukan hal yang sulit bagi Junirwan untuk membuktikan dalam persidangan, jika Pelatih Khairul atau Choki melakukan penghujatan kepada Gubsu Edy Rahmayadi.
"GSRI menunggu informasi tentang realisasi pelaporan dari pihak Om Edy Rahmayadi kepada Pelatih Biliar Sumut, Khairul Aritonang, kita dukung, dan kita siap berada dibelakang Om Edy Rahmayadi. Kita berharap agar Pak Junirwan Kurnia segera merealisasikan niat baik dan keinginan luhur kliennya Om Edy Rahmayadi tersebut", tutup Batu Bondar Purba.
Sebelumnya dalam video yang beredar, Edy sedang memberikan kata sambutan di acara tersebut. Lalu Edy memanggil Choki pelatih biliar PON di Papua karena tak tepuk tangan. Edy memanggilnya naik ke atas panggung. Edy menanyakan identitas, asal hingga posisinya di dalam kontingen. Choki kemudian menjawab dirinya adalah pelatih.
"Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini,"kata Edy sambil menjewer pelatih biliar itu.
Terdengar tawa di antara hadirin. Namun sesaat kemudian suasana terdengar tegang. Kemudian Edy Rahmayadi meminta agar pelatih itu tak berada di dalam ruangan. Bahkan Edy juga menyebutnya sontoloyo.
"Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah di sini,"ucap Edy dalam rekaman video tersebut. (Rell)