-->

Notification

×

Iklan

Monyet Liar Serang Siswa SD, Korban Sudah Mendapat Perawatan

Sabtu, 08 Oktober 2022 | Oktober 08, 2022 WIB Last Updated 2022-10-08T07:57:59Z

 

Korban akibat serangan Monyet liar sedang mendapat perawatan. (foto : syawal)

Metro7news.com | Madina - Seorang anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) diserang seekor monyet liar dengan ganas di kawasan hutan di Dusun Sibarebe, Desa Muara Batang Angkola, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal.


Insiden itu terjadi ketika bocah berangkat ke sekolah pada Jum'at (08/10/22) sekira pukul 06.20 WIB.


Menurut warga, peristiwa itu terjadi ketika bocah SD sedang menuju sekolah, Monyet tersebut turun dari atas sebuah pohon lalu mencakar dan menggigit bocah dengan brutal. Kejadian itu sekitar 500 meter dari rumah kediamannya.


Siswa yang duduk di bangku kelas ll SD Negeri 043 Muara Batang Angkola tersebut dicakar dan digigit monyet di perjalanan menuju sekolah.


"Saat itu ada suara jeritan, ayahnya langsung berlari menyelamatkan anaknya, atas insiden itu siswa SD ini mengalami luka robek disekujur tubuhnya," terang Wira saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (09/10/22).


Warga yang mengetahui bersama keluarganya langsung melarikan bocah SD tersebut ke bidan setempat guna untuk mendapatkan perawatan,


"Warga bersama keluarga melarikan bocah SD tersebut ke bidan setempat guna mendapatkan pengobatan luka gigitan monyet ganas ini," ujarnya.


Wira menyampaikan, monyet yang menyerang bocah SD laki-laki tersebut merupakan monyet tunggal yang selalu  berkeliaran di kawasan itu.


"Tadi saya mendapat kabar kalau anak SD dikawasan Sibarebe diserang monyet liar, masyarakat di wilayah itu resah karena monyetnya masih berkeliaran," imbunya.


Selain itu, Wira juga menumpahkan rasa kekesalannya atas keberadaan monyet dan jauhnya akses sekolah bagi warga masyarakat dusun yang berada di seberang Batang Gadis anak Desa Muara Batang Angkola tersebut.


"Setiap hari sekolah, sebanyak 60 siswa SD dan SMP dari lima dusun yang terdapat di wilayah itu berjalan kaki melintasi hutan dengan jarak tempuh sekitar 2-3 Km. 


Setiap waktu diperjalanan, mereka terancam diserang binatang buas, selain binatang buas, para siswa sekolah dari areal itu juga kerap terancam hanyut juga.


"Karena untuk bisa sampai ke sekolah mereka harus menyeberangi sungai batang gadis," tuturnya.


Diketahui, warga yang bermukim di kawasan pengunungan tersebut yakni Dusun Sibarebe ada sekitar 20 KK, Dusun Tor Pulo ada 18 KK, Lubuk Sihim 30 KK, Pasir Bolak 23 KK dan PKB 15 KK.


Kelima dusun tersebut merupakan anak Desa Muara Batang Angkola, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal.


Warga berharap, Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal dan Provinsi Sumatera Utara dan Kementerian Pendidikan Republik Indonesia sudah sepantasnya mendirikan sekolah di dusun tersebut.


(Syawal)

×
Berita Terbaru Update