Ketua DPRD Madina Tinjau Kondisi Abrasi Aek Kitang Desa Manyabar


 

Ketua DPRD Madina Tinjau Kondisi Abrasi Aek Kitang Desa Manyabar

Jumat, 24 Desember 2021

 

Ketua DPRD Kabupaten Mandailing Natal melakukan kunjungan melihat kondisi abrasi Sungai Aek Kitang. (foto/ M.Syawaluddin)

Metro7news.com, Madina - Tingginya curah hujan yang melanda Kabupaten Mandailing Natal pada pertengahan Desember 2021 ini, mengakibatkan meningkatkan debit air Sungai Ranto Puran (Aek Kitang), yang mengalir di Desa Manyabar, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal.


Peningkatan debit Sungai Aek Kitang menyebabkan abrasi dibantaran sungai sehingga mengancam terjadinya amblas jalan menuju Desa Manyabar.


Ketua DPRD Kabupaten Mandailing Natal Erwin Efendi Lubis SH setelah menerima pengaduan Masyarakat Desa Manyabar, Jum'at (24/12/21), langsung meninjau kondisi abrasi di Aek Kitang Desa Manyabar.


Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Madina langsung menghubungi Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mandailing Natal, Rully A Lubis  meminta agar penanganan abrasi Aek Kitang segera dilaksanakan, karena ini menyangkut hajat hidup masyarakat ramai.


Ketika dikonfirmasi awak media kepada Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mandailing Natal, Rully Lubis, melalui handphone selulenya menyampaikan, saat ini alat berat milik Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal masih digunakan untuk pembersihan longsor di beberapa lokasi, Senin (27/12/21), mendatang akan diupayakan ke Sungai Aek Kitang.


Dalam hal ini, Kepala Desa Manyabar, Ali Musa Nasution mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD Madina yang telah tanggap terhadap keluhan masyarakat.


Ali Musa Nasution juga menyampaikan, jika hari Senin depan ini, belum ada tanggapan dari Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, Masyarakat Desa Manyabar dan Desa Manyabar Jae akan bergotong-royong mengumpul dana untuk menangani abrasi di Sungai Aek Kitang.


Diakhir kunjungannya, Erwin Efendi Lubis, SH, menyampaikan permintaan kepada masyarakat untuk bersama menjaga tanggul Sungai Aek Kitang.


"Jangan lagi diambil untuk diperjual belikan, agar nanti tidak terjadi lagi abrasi yang mengakibatkan rusaknya fasilitas jalan umum bahkan mengancam tempat pemakaman umum Desa Manyabar,"ungkapnya. (MS)